sangpena.com – Delapan tahun sudah langkah-langkah ini membuat jejak demi jejak. Dan selalu – Allah terlalu sayang dengan segala yang diberikan hingga detik tulisan ini dibuat.

Sering hati bertanya, “Ya Allah, kejutan apa lagi yang akan Engkau berikan kepada hamba hari ini?”

Ujian telah datang silih berganti, tak jarang terkadang terasa begitu berat. Ingin meledak. Tapi saat ujian terasa begitu menghimpit, bayang wajah itu selalu datang. Seorang ibu yang berjuang hebat dengan segala do’anya yang luar biasa ijabah.

Maka, semangat itu kembali terpompa. Segurat senyum akan kembali jua di wajahku yang tampak layaknya orang dewasa. Kaki ini akan kembali ringan menjejak langkah demi langkah. Seperti dan selalu kupercaya: SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA.

Saat kesadaran itu telah pulih dan semangat telah membuncah. Saat itu pula aku siap menanti kejutan-kejutan. Hidup yang hanya sekali ini adalah rangkaian kisah dari satu dengan yang lain yang berhubungan. Allah telah menyusunnya dengan sempurna untukku, untuk kalian. Dengan segala nikmat dan ujiannya.

“Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzdzibaan”

Apakah kamu mengira akan dibiarkan mengaku beriman, sedang kamu belum “diuji?”

Penuh kesyukuran – di luar hujan pertama di bulan Agutus

Jakarta, 1 Agustus 2015