Buntu dan bingung tidak punya ide produksi stock desain? Dapatkan Gratis Di Sini
sangpena.com – Oleh Fahd Pahdepie. Para orangtua sering mengambil jarak dari anak-anak ketika mereka menghadapi masalah atau tekanan dalam hidupnya.
Tak jarang anak-anak dianggap merongrong atau mengganggu, sambil dibentak, “Sana, main! Jangan dekat-dekat!” Atau “Jangan ganggu Papa!” Atau “Apa nggak bisa lihat Mama lagi sibuk, heh?”. Anak-anak itu kemudian menjauh dengan punggung yang kecewa. Di lain waktu, mereka menangis meminta perhatian kita. Di situasi seperti itu, mungkin para orangtua ini bertambah marah, membentak lebih keras lagi, menyalahkan anak-anak yang “tak bisa mengerti”.
Tapi, bukankah anak-anak memang belum mengerti? Mengapa kita mesti melampiaskan ketakberdayaan kita dalam menghadapi masalah kita kepada anak-anak? Mengapa kita menumpahkan kekesalah kita pada atasan, pekerjaan yang tak kunjung selesai, atau lainnya pada anak-anak kita?
Banyak orangtua yang tak sadar telah menjadi “monster menakutkan bagi anak-anaknya sendiri”. Kita tak suka orang lain menekan, mensubordinasi, dan bertindak sewenang-wenang pada kita; lantas, mengapa kita melakukan hal yang sama kepada anak-anak kita?
Tulisan baru: 9 Situs Microstock Terbaik Tahun 2024 Baca di sini!
Mungkin ini saatnya untuk mengubah cara kita melihat anak-anak dan keluarga di tengah berbagai masalah yang kita hadapi: Justru merekalah sumber energi kita untuk menghadapi semuanya. Justru merekalah, yang dengan tanpa memedulikan hal buruk apapun yang sedang menimpa kita, tetap bersedia berada di sekeliling kita untuk membagi cinta dan keceriaan mereka.
Mungkin inilah saatnya kita mendekap mereka: Sambil mengucapkan terimakasih dan semacam pernohonan maaf.
Punya Telegram? Belajar bareng yuk, GRATIS di Channel Telegram!