Buntu dan bingung tidak punya ide produksi stock desain? Dapatkan Gratis Di Sini
sangpena.com | Tulisan yang bagus untuk generasi “hijau” yang butuh pegangan dalam menjejak langkah menyempurnakan separuh din.
Al-Khaliq (Pencipta) menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan: pria dan wanita, langit dan bumi, surga dan neraka, warna hitam dan putih, daratan dan lautan, terang dan gelap, iman dan kafir, serta hidup dan mati. Allah Swt. berfirman, âDan, segala sesuatu Kami ciptakan secara berpasang-pasangan agar kalian mengingat kebesaran Allah,â (Q.S. Adz Dzaariyat: 59).
Ada hikmah yang indah di balik qadha (ketetapan) tersebutâsebagaimana ayat di atasâyaitu agar manusia sebagai makhluk-Nya yang berakal dan berpikir merenungi setiap nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Selain itu, penciptaan secara berpasang-pasangan tersebut akan menjadi penyebab kelestarian makhluk hingga waktu yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.. Hikmah lainnya, yaitu agar diketahui bahwa yang menciptakan makhluk berpasang-pasangan tersebut adalah Rabb yang Esa sehingga hanya Dia-lah yang pantas disembah.
Terkait dengan pasangan hidup, Allah Swt. telah menetapkan agar manusia tidak kesepian dan memiliki partner atau teman dalam mengarungi perjuangan hidup guna memperoleh ridha-Nya. Sebagaimana firman-Nya, âWahai manusia, bertakwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembang biakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.â (QS. An Nisaa: 1).
Tulisan baru: 9 Situs Microstock Terbaik Tahun 2024 Baca di sini!
Allah Swt. juga berfirman, âDan, orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menaati Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.â (Q.S. At Taubah: 71).
Islam sangat memperhatikan ihwal pasangan hidup, antara pria dan wanita, bahkan kita dianjurkan menjadikan hal ini sebagai hal yang serius dan dilarang menjadikannya sebagai bahan candaan dan senda gurau. Rasulullah saw. bersabda, âTiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai, dan rujuk.â (H.R. Mutafaqun âalaihi).
Hal ini karena menikah adalah mengikat dan menuntut tanggung jawab sepenuhnya kepada seseorang untuk dijadikan pasangan hidup. Tanggung jawab tersebut tidak hanya untuk event-event tertentu atau satu dua hari saja, tetapi untuk selama-lamanya hingga batas waktu hidup yang telah diberikan-Nya. Bahkan, dalam beberapa riwayat, dikatakan bahwa jika suatu pasangan selalu taat kepada Allah dan menyandarkan cinta di antara keduanya dengan cinta yang tidak melebihi cinta mereka kepada Allah Swt., bi idznillah (dengan izin Allah Swt.), pasangan kekasih tersebut akan senantiasa menjadi pasangan hidup, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat (surga).
Begitu pula dengan urusan cerai dan rujuk. Kedua hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai sebuah candaan dalam bumbu komunikasi bagi yang telah menikah. Hal tersebut karena syariat telah menjadikan hal ini sebagai hal yang serius dan sakral. Oleh karena itu, syariat Islam telah menetapkan ketentuan khusus bagi setiap urusan tersebut sebagaimana hadis Nabi saw. di atas.
Dalam hal memilih pasangan hidup, aspek kehati-hatian dan pemahaman agama sang calon pasangan hidup sangat perlu diperhatikan. Dengan demikian, cinta yang bersemi di antara keduanya tidak hanya sebatas terpuaskannya perasaan karena telah memilih pasangan hidup yang sesuai dengan pilihan hati, tetapi juga mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah Swt.. Dalam hal memilih pasangan hidup, Rasulullah saw bersabda, âSeorang wanita biasanya dinikahi karena empat hal, yaitu karena harta, nasab (keturunannya), kecantikan, dan agamanya. Oleh karena itu, utamakan memilih istri (wanita) karena agamanya atau kamu akan merugi (bila tidak memilih karena agamanya),â (H.R. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
Petuah dari Rasulullah saw. tersebut tentu harus menjadi modal utama kita dalam menentukan seseorang yang akan menjadi pasangan hidup kita. Ini karena dengan siapa kita akan menjalani kehidupan yang singkat ini adalah sebuah pilihan. Oleh karena itu, sangatlah penting mengetahui kriteria ideal pasangan hidup yang baik menurut Islam demi kebaikan dunia dan akhirat. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih pasangan hidup.
Utamakan Yang Baik Pemahaman Agamanya
Hal ini adalah yang paling utama untuk menjadi perhatian ketika memilih pasangan hidup. Pemahaman agama (Islam) merupakan modal utama dalam membentangkan layar bahtera rumah tangga. Tanpa pemahaman memadai tentang Islam, khususnya ilmu tentang parenting islami, bisa dipastikan perjalanan bahtera rumah tangga yang hendak dibangun akan rawan dengan konflik-konflik internal, walaupun hanya karena persoalan sepele. Selain itu, kebersamaan pasangan hidup tersebut pun tidak akan bertahan lama. Sebaliknya, jika pemahaman agama menjadi standar dalam menentukan pasangan hidup, Insya Allah, tujuan berumah tangga, seperti sakinah, mawadah, wa rahmah, niscaya dapat diraih.
Rasulullah saw. bersabda, dari Ibnu Abbas r.a., âEmpat perkaraâyang apabila dianugerahkan kepada seseorang, berarti dia mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhiratâyaitu hati yang pandai bersyukur, lisan yang sering berzikir, tubuh yang bersabar atas musibah, dan istri yang tidak menganiaya suaminya (bisa menjaga diri dan harta sumaminya),â (H.R. Thabrani).
Pria: Jangan Nikahi Wanita Musyrik dan Kafir | Wanita: Jangan Nikahi Pria Yang Musyrik!
Allah telah melarang pria muslim menikahi wanita musyrik dan melarang wanita muslimah menikahi pria musyrik dan kafir, sebagaimana firman Allah Swt.
Dan, janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan, janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (Q.S. Al-Baqarah: 28).
Anjuran Untuk Memilih Pasangan Hidup Selain Kerabat Dekat
Meski hal ini tidak begitu urgen, untuk kehati-hatian, barangkali perlu untuk menjaga keturunan. Hal ini karena ada sebuah hadit syarif, âJanganlah kalian menikahi kerabat dekat sebab dapat (berakibat) melahirkan anak yang lemah (akal dan fisiknya).â
Namun, hal ini tidak begitu urgen. Jika memang seseorang yang menarik hati dan baik agamanya itu adalah kerabat sendiri, tidak menjadi soal jika saling berkomitmen untuk menjadi pasangan hidup. Putri Nabi saw., yakni Fathimah r.a., justru setuju dan bersedia menjadi pasangan hidup ketika dilamar oleh sepupu dari Rasulullah saw., yaitu âAli bin Abi Thalib, bahkan ada keunikan tersendiri jika menilik kisah cinta mereka yang begitu indah.
Utamakan Pasangan Hidup dari Keturunan Yang Subur
Kesuburan menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam memilih pasangan hidup, baik pria kepada calon mempelai wanita maupun wanita kepada calon mempelai prianya. Dengan mencari tahu informasi tentang calon pasangan hidup ihwal keluarganya, dapat diketahui calon kita tersebut subur atau tidak sebab Rasulullah saw. berpesan akan membanggakan umatnya di akhirat kelak karena jumlahnya yang banyak.
Terkait hal ini, Rasulullah saw. bersabda, âWahai Rasulullah, aku mencintai perempuan yang punya kedudukan dan kekayaan, hanya saja dia tidak dapat melahirkan keturunan. Apakah dia harus aku nikahi?â Rasulullah saw. melarangnya. Setelah itu, datang orang kedua, menanyakan hal yang serupa. Rasulullah saw. pun melarangnya. Akhirnya, datang orang yang ketiga dan menanyakan hal yang serupa.
Rasulullah pun bersabda, âMenikahlah dengan perempuan yang subur (dari nasab yang banyak melahirkan anak) dan mencintai suami karena aku bangga dengan banyaknya pengikut dari keturunanmu di hadapan berbagai umat kelak,â (H.R. Abu Dawud, NasaâI dan Hakim).
Pria: Utamakan Memilih Pasangan Yang Masih Gadis
Faktor tambahan lain yang dipesankan oleh baginda Nabi saw., yaitu para pria mengutamakan mencari pasangan hidup yang masih gadis daripada yang sudah janda. Hal ini karena jika menikah dengan yang masih gadis, bisa lebih nyambung komunikasinya, lebih banyak keturunannya, jarang sifat makarnya alias apa adanya, dan rela dengan kepuasan tabiatnya.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pasangan hidup. Faktor utamanya adalah memperhatikan pemahaman agamanya, kemudian baru memperhatikan faktor lainnya. Bagi yang telah menikah, semoga pasangan hidupnya saat ini adalah yang terbaik untuk dunia dan akhiratnya sehingga selalu harmonis dan romantis, meskipun telah lama berumah tangga. Selain itu, bagi yang belum atau akan memilih pasangan hidup, semoga mendapatkan pasangan hidup yang sesuai, terutama dalam hal agamanya. Amin
Sumber: AbiUmmi.com
Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa dishare ya. Semoga tercatat sebagai amal shalih. Aamiin.
Punya Telegram? Belajar bareng yuk, GRATIS di Channel Telegram!