Buntu dan bingung tidak punya ide produksi stock desain? Dapatkan Gratis Di Sini
sangpena.com – Anda punya HP? Siapa yang hidup di zaman ini yang tidak punya HP. Anak TK aja punya HP, Ustadz, masa kita gak punya HP. Betul, tetapi coba anda bandingkan dengan 20 tahun lalu, dimana HP itu hanya dimiliki oleh orang-orang “the have”, hanya juragan atau bos.
Sekarang, mā syā Allāh, semua punya HP.Bandingkan dulu ketika belum banyak HP. Kita mau nelfon saja kita harus antri di wartel. Bahkan kadang-kadang kita harus ngantri selama sejam. Itupun juga ngomongnya terbatas. Kita hanya duduk di atas kursi yang sempit, kemudian juga sudah di tunggu orang diluar, gak nyaman. Itupun kalau misalnya orang yang kita tuju ada telfonnya. Kalau misalnya orang yang kita tuju tidak ada telfon?
Padahal kita ingin menyampaikan sebuah berita yang berita itu sangat penting, misalnya: “Bapak sakit parah.” Apa yang kita lakukan? Kita pergi ke wartel untuk mengirim telegram yang setiap hurufnya ada harganya.
Coba sekarang, mā syā Allāh, kita ngirim berita hanya dengn 100 perak, 200 perak, atau bahkan bisa gratis pula.Saat ini kita kirim berita, saat itu juga berita akan sampai.Ini adalah merupakan nikmat dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Teknologi yang kita rasakan saat ini, kemudahan yang ada di dalamnya, adalah merupakan karunia dari Allāh Jalla Wa ‘Ala.Yang mana nikmat seharusnya adalah untuk disyukuri.Dan cara untuk mensyukuri nikmat adalah dengan menggunakan nikmat itu di jalan yang benar.
Tapi kenyataannya sekarang, justru betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan gara-gara HP.
Jempol ini, yang biasa kita gunakan unutuk menulis SMS, ternyata sering mendatangkan petaka.
Betapa banyak, sebuah keluarga yang harmonis, antara suami istri yang saling mencintai, ternyata kemudian akhirnya biduk pernikahan itu harus hancur berantakan gara-gara petaka sebuah jempol.
Ketika ada SMS nyasar dari seorang wanita, kemudian ditanggapi oleh sang suami. Kemudian terus terjalin hubungan asmara sehingga munculah ada wanita idaman lain.
Begitu pula ternyata sang istri, juga mengalami hal yang serupa, sehingga dia memiliki pria idaman lain.Rusaklah dan hancurlah rumah tangga tersebut.Gara-gara apa? Gara-gara petaka sebuah jempol.
Ketahuilah, yang berzina bukan hanya kemaluan kita, tapi jari kita juga bisa berzina.Kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan hadits ini dinilai shahih oleh Imam Ibnu Hibban, dan Al hakim, kata Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
كل ابن آدم أصاب من الزنا لا محالة فالعين زناها النظر واليد زناها اللمس والنفس تهوى وتحدث ويصدق ذلك أو يكذبه
“Setiap anak keturunan Nabi Ādam pasti akan terjerumus kedalam zina yang tanpa mungkin bisa dia hindari.”
“Ah masa?! Ana gak pernah ustadz. Ana gak pernah berzina ustadz.” Ini kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwa setiap anak keturunan Nabi Ādam itu pasti akan terjerumus kedalam perbuatan zina tanpa bisa dia hindari.
Zina apa dulu? Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:
فالعين زناها النظر
Mata berzina, zinanya mata melihat, melihat sesuatu yang tidak halal, melihat sesuatu yang tidak boleh untuk dilihat:
• Melihat wanita yang bukan mahromnya,
• Melihat tontonan-tontonan yang seharusnya tidak dilihat.
Ini adalah zinanya mata. Kemudian kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam
واليد زناها اللمس
Tangan juga berzina, Zinanya apa? Zinanya memegang, memegang wanita yang tidak halal, memegang sesuatu yang seharusnya tidak dipegang.
Dan termasuk juga mungkin, anda SMS dengan tangan anda, kepada wanita, SMS yang tidak ada maksudnya. SMS yang tidak ada kebutuhannya, kepada wanita yang tidak halal.
Ini mungkin bisa dikategorikan sebagai zinanya tangan.
Kemudian kata Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam ,
والنفس تهوى وتحدث
Setelah mata dan tangan berzina, maka giliran hawa nafsu lah yang akan memprovokasi, untuk melanjutkn kepada perzinaan tingkat berikutnya.
Baru kata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
ويصدق ذلك أو يكذبه الفرج
Adapun yang akan mengeksekusi terakhir adalah kemaluan. Dari mata turun ke hati, dari hati kemudian dieksekusi oleh kemaluan. Dari apa awalnya?
Kalo sekarang, dari sebuah jempol.Maka berhati-hatilah, kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati.Setiap apa yang dilakukan oleh anggota tubuh kita, akan kita pertanggung jawabkan disisi Allāh.
Kata Allāh Jalla wa ‘Ala:
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Sesungguhnya pendengaran kita, penglihatan kita, bahkan hati kita semuanya akan ditanya disisi Allāh Jalla wa ‘Ala.”
(QS. Al Isrā: 36)
Jadi, kita akan mempertanggung jawabkan apa yang akan diperbuat oleh jempol kita.Kita akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan oleh mata kita. Kita akan mempertanggung jawabkan apa yang didengar oleh telinga kita. Semuanya akan kita pertanggung jawabkan.
Maka berhati-hatilah dengan teknologi yang telah Allāh mudahkan bagi kita. Mari kita gunakan teknologi itu untuk hal yang diridhai Allāh. Minimal dalam hal-hal yang mubah yang diperbolehkan oleh Allāh .
Orang banyak mengeluh di zaman kita ini kenapa HP saya cepet rusak padahal baru dipakai udah rusak.Mungkin bisa jadi rusaknya adalah karena anda gunakan HP tersebut untuk hal-hal yang tidak diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Dan kita tahu bahwasanya, nikmat itu akan langgeng seandainya kita syukuri. Manakala Anda menggunakan nikmat tersebut, bukan untuk hal-hal yang diridhai oleh Allāh, berarti anda tidak mensyukuri nikmat tersebut.
Dan Anda terancam nikmat itu akan dicabut oleh Allāh Jalla wa ‘Ala.
Kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengumumkan:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Kalau kalian bersyukur, niscaya nikmat akan Aku tambah. Tapi kalau kalian kufur (tidak syukur nikmat), ketahuilah bahwa siksaan-Ku sangat pedih.” (QS Ibrāhīm: 7)
Hati-hati dari petaka sebuah jempol. Semoga Allāh menghindarkan kita semua dari petaka yang dahsyat tersebut.
Punya Telegram? Belajar bareng yuk, GRATIS di Channel Telegram!
Benar banget, sekarang jemari harus lebih hati-hati dalam membagi berita-berita terkesan ‘penting’ yang ternyata hoax. Karena imbasnya yang luar ‘binasa’ saking destruktifnya.