Buntu dan bingung tidak punya ide produksi stock desain? Dapatkan Gratis Di Sini
sangpena.com – Dalam dunia bisnis, terutama yang bergerak di bidang produksi, produk sempurna adalah harga mati. Tidak ada toleransi untuk produk yang gagal. Jika terdapat sebuah produk yang mengalami cacat produk, opsinya hanya 2: reject atau diproduksi ulang.
Dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia, tentu tidak jarang kita menemukan orang yang merasa dirinya sebagai “produk gagal”. Merasa tidak bisa, tidak memiliki keahlian, minder, takut mencoba dan lain sebagainya. Orang-orang semacam ini biasanya memilih jalan hidup di jalur aman, standar, nyaman dan bisa diduga ending-nya.
Pernyataan ketidakmampuan seringkali menjadi penghalang untuk kita melakukan lebih. Padahal bisa jadi orang yang menyatakan ketidakmampuan tersebut adalah orang-orang yang belum mencoba. Maka sebutannya bukan rendah hati, tetapi merendahkan diri sendiri.
Takabur. Mencoba mengklaim ketidakmampuan sebelum mencoba. Mendahului nasib dengan berbagai klaim tersebut rasa-rasanya adalah perbuatan dosa. Bukankah kita ini sudah diciptakan dengan demikian sempurna, terlepas jika terdapat kekurangan secara fisik, hal tersebut sama sekali tidak mengurangi “nilai” kesempurnaan kita di hadapanNya.
Tulisan baru: 9 Situs Microstock Terbaik Tahun 2024 Baca di sini!
Maka, mereka yang sudah dikarunia kesempurnaan fisik dan akal, idealnya tidak “mengaku” produk gagal dengan terus mencoba menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam memandang prestasi, lihatlah mereka yang tidak mampu tetapi berhasil. Dalam memandang kesyukuran apa yang kita miliki, lihatlah mereka yang tidak berkecukupan tetapi tetap bergerak menjemput rezeki.
Kita ini sempurna, dengan berbagai sudut pandang yang bisa kita lihat dari manapun. Jangan menjadi produk gagal dengan klaim ketidakmampuan sebelum mencoba. Yuk, bergerak!
Jakarta, 1 April 2016
Punya Telegram? Belajar bareng yuk, GRATIS di Channel Telegram!
Mantaaap. Mari berbuat yang terbaik dan berusaha keras sebelum dibilang gagal.
salam
Terima kasih mas Alris, mari bergerak! 🙂
leres mas Kalil, tidak ada istilah produk gagal, hanya perlu menata ulang persepsi saja 🙂